
Jakarta, postangerang.com
Viral banyak warga dan natizen bahwa Yayasan Al-Zaytun pendidikannya mengunakan kitab Injil.
Bahkan sholat dan berjemaah harus ada wanita setiap syaf laki-laki harus ada wanita, bahkan tidak berkenan dengan mengunakan makenah.
Wanita juga harus pakai kebaya dan jas seperti laki-laki.
Hal ini sempat keliru, dan sampai saat ini pihak MUI, NU dan Muhamadiyah juga belum ada solusi.
Yayasan Al-zaytun itu itu termasuk golongan muslim, apa aliran baru?
Karena itu, Al Zaytun menjadi pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian, menuju masyarakat sehat, cerdas dan manusiawi.
Terkait dengan isu adanya kelompok yang ingin merebut Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang mengaku mendapatkan informasi tersebut.
Syekh Panji Gumilang mengatakan tanggapi warga dan natizen, tapi, Syekh Al Zaytun pun yakin, bahwa upaya itu tidak akan berhasil.
Kalaupun berhasil, mereka tidak akan mampu menangani dan mengelola lembaga pendidikan.
“Yang kedua, nggak bakal bisa. Andai ada kekuatan yang mengambil alih, tidak akan mampu. Karena yang akan tampil adalah aku”, katanya dikutip radarcirebon.com.
Sementara di sini yang tampil adalah kita.
Sifatnya kebersamaan. Mendirikan pendidikan seperti ini, itu bukan aku. Kalau aku, lemah.
Tapi kita, supaya kuat,” tegasnya.
Kemudian hal itu, juga terdengar dari orang-orang dari lembaga tertentu.
Mereka mengungkapkan keinginan agar Al Zaytun dikuasai oleh sebuah lembaga.
“Kalau didengar dari ungkapan-ungkapan orang yang mengatasnamakan organisasi tertentu, ada sudah keinginan supaya Al Zaytun ini dikuasai lembaga tertentu”, katanya
dono / deni / postang
Related Posts
Muslimat NU Kecamatan Kosambi Gelar Tabligh Akbar dan Santunan Yatim.
Rektor SGU Associate, Samuel P. Kusumocahyo, menyatakan bahwa kegiatan ini, bentuk nyata diskusi
Kementerian ATR/BPN mengambil peran yang aktif di dalam kegiatan, Dibidang Infrastruktur.
Kepsek SMPN 1 : Kosambi Mereka juga diberikan motivasi dan doa untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Pelepasan Siswa Siswi Kelas IX SMP Negeri 2 Kosambi TA 2024/2025: Langkah Awal Menuju Masa Depan yang Cerah.
No Responses