google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kasus penganiayaan yang menimpa beberapa sekolah pelajar, sudah di laporkan oleh orang tua anaknya luka-luka.

Tigaraksa, postangerang.com

Kasus Pengerokan beberapa orang ini bermuara pada pelaporan polisi.

Orang tuanya tidak senang anaknya luka-luka pulang dari main sepakbola.

Merasa tidak senang, maka anaknya babak belur, kini sudah terdaftar di pelaporan polisi di Tigaraksa, Banten.

“Kini Pihak polisi lagi mengembangkan kasus pengerokan terhadap korban lagi sedang berajalan”, katanya SA.

Kasus penganiayaan yang menimpa beberapa  sekolah pelajar, yang terjadi di Jalan Aria Said Kampung Gudang, Desa Pasir nangka, Kecamatan Tigaraksa, Banten tepatnya tidak jauh dari SMK Yarsi Medika, yang terjadi pada Sabtu sore (4/2/2023), berlanjut di ranah hukum.

Dalam peristiwa yang terjadi sekira pukul 16.00 WIB, mengakibatkan sejumlah warga turun tangan menertibkan aksi pengeroyokan yang melibatkan puluhan remaja dari beberapa sekolah.

Menurut keterangan warga ada 3 orang yang mengalami penganiyaan, 2 orang mengalami luka dibagian wajah dan kaki 1 orang terlihat luka ditangan.

Ketiganya merupakan siswa SMPN 2 Tigaraksa.

Menurut keterangan salah satu korban RA, bahwa ia dan 2 temannya pulang usai menonton pertandingan sepakbola, di Stadion mini Tigaraksa, antara SMPN 2 Tigaraksa dengan SMPN 5 Tigaraksa, yang berakhir imbang 2-2.

“Ia tak terima dan pada saat masih di stadion pun, memang sudah mulai rusuh, namun pada saat itu berhasil dibubarkan”, katanya RA

Tetapi saya tidak tahu, jika setelah pertandingan sepak bola berakhir, sampai saya pulang ternyata di ikuti mereka.

“Tak lama dan ternyata berkelanjutan dengan melakukan aksi pengeroyokan dan penaniayaan yang kami alami, dan apalagi hal ini terjadi di lokasi yang tak jauh dari sekolah SMK Yarsi,” jelasnya.

Sementara itu, dari salah satu orang tua siswa SMPN 2 Tigaraksa, inisial (SA)
dalam keterangannya kepada awak media, mengatakan, bahwa dalam hal ini dirinya bersama orang tua korban lainnya telah melaporkan kasus itu ke Polsek Tigaraksa, guna mencari keadilan.

Dari kejadian yang terjadi pada hari sabtu tanggal 02/02/2023 kemarin, saya tidak menyudutkan pihak manapun, yang jelas harus ada yang bertanggungjawab.

“Karena dari kejadian ini, anak saya telah menjadi korban penganiayaan,” kata orang tua

“Anak kami dan teman-temanya sudah melakukan visum di RSUD Balaraja, dengan didampingi oleh personil polisi dari Polsek Tigaraksa,” ucapnya. dikutip gakorpannews.com

Dari pihak keluarga korban, akan terus mencari keadilan dengan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Sehingga pelaku penganiayaan atau provokator pada Sabtu (04/02/2023) tersebut, segera diproses sesuai prosedur hukum.

he / de / nri / post

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses