Tigaraksa, postangerang.com
Seperti biasanya teori hukum ekonomi bahwa ketika permintaan meningkat maka harga-harga pun ikutan naik.
Teori itu juga terjadi saat ini Jelang bulan Ramadhan permintaan kebutuhan dapur sayur mayur lauk pauk meningkat dan harga-harga pun naik drastis mencapai lebih dari 100%.
Informasi kenaikan harga-harga kebutuhan dapur itu terungkap dari hasil pemantauan disejumlah pedagang di Pasar Tradisional Tigaraksa, Rabu 07/03 .
Diungkapkan Yanih (40 thn) salah satu pedagang sayuran di pasar Gudang Tigaraksa, kenaikan harga terjadi sejak seminggu lalu saat memasuki bulan Sya’ban dan itu hal yang biasa terjadi jelang bulan puasa Ramadhan.
“Kalo kenaikan harga-harga kebutuhan dapur sudah terjadi seminggu lalu dari mulai sayur mayur ikan itu lumayan tinggi naiknya.
Tomat yang paling tinggi dari harga 5 ribu menjadi 12 ribu,” ungkap Yanih yang mengaku sudah dagang di pasar sejak dirinya bujangan.
Ditambahkannya, harga yang cukup mencolok kenaikannya termasuk jengkol tua yang biasa 25 ribu menjadi 40 ribu, cabai dari harga 40 ribuan naik menjadi 80 ribu.
Kentang dari 12 ribu menjadi 20 ribu. “Sayur cesim yang semula sekilo cuma 3 ribu sekarang naik menjadi 8 ribuan,” tambahnya serius.
Namun kenaikan harga-harga kebutuhan dapur jelang Ramadhan nampaknya tak mengurangi semangat konsumen pasar Tigaraksa yang tetap semangat belanja setiap pagi untuk memenuhi kebutuhan masakan di rumahnya.
“Yah mau gimana lagi namanya mau bulan ramadhan itu emang biasa sudah pada naik harga-harga, kalo kita ga belanja terus di dapur ga masak gitu? Kan harus tetap pada makan keluarga kita,” ucap salah satu pembeli sayuran yang saat ditanya nampak sibuk milih bawang merah.
Diketahui dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan harga-harga kebutuhan pokok Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang saat ini menggelar Bazzar Sembako Murah disejumlah titik termasuk di GSG Pemkab Tangerang.
( trisno red ) .
Related Posts
Peroyek perkim propinsi Banten diduga mar, up anggaran APBD 2024 Rp186,240 juta di kerjakan asal jadi. Cv pusaka puser jawa tidak profesional.
Setan apa yang masuk ke otak anak remaja, tegahnya ayah dan ibu ditusuk dengan pisau.
Sudah Terbitkan 2,4 Juta Sertipikat Elektronik, Sekjen ATR/BPN: Implementasinya Lebih Efisien 35% Dibandingkan Sertipikat Analog.
Pihak Komisi III DPR-RI perhatin terhadap tubuh Polri, sampai tembak temannya sendiri.
KPID Banten lakukan Literasi media 2024, Dihadiri Pinan SH Ketua Komisi 1 DPRD provinsi Banten.
No Responses