Jakarta, postangerang.com
Sudah memalukan banyak kampus yang di tutup oleh Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek jakarta, bagai mana dengan yang menyadang gelar, rabu (14/06).
Kurang konpetitif pihak Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, tahun ini menutup kampus.
Banhkan para Stratasi yang lulusan tersebut belum tahu kemana nasibnya?.
“Apakah juga izajah juga di cabut”, katanya mahasiswa sudah masih di semester VII.
Menurut Mahasiswa, bagai mana uluninya yang sudah punya izajag?
Ini juga sudah tak eran bahwa kampus yang meluluskan ribuan bahkan jutaan uluninya yang menyadang Strata satu?
Tidak main-main, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek banyak sekali kampus di tutup.
Memang secara resmi tidak mengumumkan nama-nama perguruan tinggi swasta (PTS) yang dicabut izinnya.
Tetapi, di website Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), PTS nakal yang dicabut izinnya itu sudah disematkan keterangan tutup.
Saat dicek tadi malam, beberapa nama PTS yang dicabut izinnya sudah resmi tertera keterangan tutup.
Di antaranya, STISIP Kartika Bangsa di Jogjakarta, STIE Islamiyah di Kota Tangerang Selatan, dan STIE Tribuana di Kota Bekasi.
Secara keseluruhan, ada 52 PTS bermasalah dan dijatuhi sanksi. Sanksi terberat adalah pencabutan izin, dijatuhkan pada 23 PTS. Jawa Pos mendapat salinan nama-nama PTS tersebut.
Namun, Kemendikbudristek menyatakan data itu bersifat internal, dikutip jawapos.com.
’’Iya (data), itu harusnya tidak tersebar luas.
Hanya kalangan terbatas dan jangan sampai dirilis ke publik,’’ kata Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Lukman saat diklarifikasi.
Sementara itu, perwakilan salah satu PTS yang dijatuhi sanksi pencabutan izin akhirnya bersuara.
Dia adalah Suroyo, pemilik Yayasan STIE Tribuana Kota Bekasi. Suroyo belum terima kampusnya dinyatakan bersalah sampai dicabut izinnya.
deni / henry / postang
Related Posts
Dalam perhitungan target pendapatan pajak daerah, Dwi Chandra Budiman tahun 2024 mencapai angka 110 persen.
Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ditarget Rp 1,1 triliun, terealisasi sebesar Rp 1,6 triliun.
Kepala Sekolah SDN 03 Pagi Meruya Utara Jakarta Barat Diduga Abaikan Perawatan Gedung Sekolah.
Usai Ulama Kharismatik Cilongok, Kini Pengasuh Ponpes Hidayatul Ikhwan Minta Alumni Menangkan Mad Romli-Irvansyah
45 Warga Kohod dan Pakuhaji Menimba Ilmu di STIH Hukum Painan.
No Responses