google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Pihak Devloper tidak menyerahkan Fasos – Fasum pada Pemkot Tangsel, berhak di usir dari daerah tangsel.

Tangerang selatan, postangerang.com

Pihak pengusaha merasa arogan, pada hal ada aturan yang harus di patuhui oleh pihak pengembang, dari 20 hingga 30 tanahnya di serahkan pada fasilitas umum.

Pada hal jalan, parit, tempat ibadah, sarana yang berkaitkan pada Fasilitas umum, pihaknya harus di keluarkan.

Jika tidak di keluarkan ini tanggung jawab pihak Pemkot pada Rakyat.

Jika tidak, pihak Pemkot Tangsel berhak mengusir para Pihak pengusaha enggan membuka ruang fasos-dan fasum.

Pemkaot Tangsel berhak mengusir para devloper yang tidak membuka akses jalan untuk kepentingan umum.

Menurut Jajang (45) ia juga sudah mediasi terkait penutupan akses jalan Gang Besan, Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong , Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ditembok beton.

Bahkan, tidak sejengkal tanah pun diberikan untuk akses jalan warga, untuk warga.

Mediasi sempat digelar di Kantor Kelurahan Rawa Buntu, Selasa 7 Februari 2023 malam.

“Seluruh perwakilan hadir, termasuk pihak terkait dari pemerintah”, katanya jajang.

Namun, mediasi buntu lantaran pihak pengusaha yang menutup jalan dengan tembok tak kunjung datang.

Perwakilan pengusaha, Bayu Supranoto (41) menegaskan sengaja tak mau lagi berunding soal penutupan akses jalan Gang Besan.

Sebab, lahan itu segera dibangun tempat komersial seperti gedung parkir.

Home Peristiwa Perkotaan Indeks Home Perkotaan Gang Besan Serpong Ditutup Beton, Perwakilan Pengusaha:

Tak Sejengkal pun Kami Beri Akses Jalan Hambali Selasa, 14 Februari 2023 – 21:44 WIB Pihak pengusaha enggan membuka ruang mediasi terkait penutupan akses jalan Gang Besan, Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel yang ditembok beton.

Pihaknya berhak menutup lahan yang sempat dijadikan akses jalan gang tersebut berdasarkan sertifikat nomor 145 yang dimiliki.

Bayu bahkan mempertanyakan dasar pemasangan konblok dan gapura Gang Besan di lahan itu.

“Pemasangannya nggak ada izin ke kita, itu juga bisa kita persoalkan,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan meminta pengertian dari pengusaha yang menutup jalan agar membuka kembali akses Gang Besan. dikutip metro.com

“Mudah-mudahan yang bersangkutan yang nutup mengertilah dan kembali membuka jalan tersebut untuk masyarakat.

Nanti kita lihat dulu masalahnya apa. Setelah tahu masalahnya baru kita selesaikan,” ujar Pilar di Ciputat Timur, beberapa hari lalu.

Dia segera memanggil Camat dan Lurah guna memaparkan kronologi yang berujung penutupan akses Gang Besan.

“Nanti saya coba panggil Lurah biar Lurah mediasi ke warga, masalahnya apa sih? Kalau misalkan jalan umum, kasihan warga lain. Ini untuk kerukunan, jangan seperti itu.

Kalau ada masalah antara warga, coba kira-kira apa yang bisa diselesaikan nanti kita mediasi,” kata Pilar.

henri / post

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses