google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kepala SDN Pakuhaji III tidak datang saat di lakukan penyedotan banjir, ‘kurang asam’

Tangerang, postangerang.com

Anehnya lagi pihak Kepsek SDN Pakuhaji III, Pakualam, Pakuhaji Kab. Tangerang, Banten tidak ada ke lokasi banjir sekolahnya sendiri, saat mobil penyedotan dari mobil UPT. Kebakaran datang langsung ke lokasi.

Kepala sekolah SDN Pakuhaji III kurang Asam, bahkan pihak Kecamatan pada datang, ini yang punya rumah tidak datang, apakah begitu belajar etika penjabat sekarang?

Saat mau di sedot, para guru dan kepala sekolah juga tidak datang, seolah tidak punya etika, tentang ke pejabat dan intasi lain.

SDN Pakuhaji III, Pakualam, Pakuhaji, setelah penyedotan oleh Kecamatan Pakuhaji, ternyata kering cuma sebentar, lalu di guyur kembali dan banjir lagi.

Sekarang di perkirakan hujan menambah air di halam sekitar 20 cm – 30 cm pada jam 18.00 wib.
Camat Pakuhaji Asmawi, S.IP M.M, Kab. Tangerang, Banten tadi siang mengatakan melalui WhatsApp.

Kami akan mengupayakan akan penyedotan dan mengering air yang tergenang di halaman sekolah SDN Pakuhaji III, Sabtu (25 / 02) tadi siang

“Siap, kita upayakan hari ini sabtu kita sedot dengan pompa dari mobil tenki mobil UPT. Kebakaran”, katanya Asnawai.

Menurutnya, sementara kami akan mengupayakan dalam penyedotan dulu.

Sekolah sudah hari di liburkan di akibatkan, banjir di hadapan halam sekolah.

Wali murid Sekolah Dasar Negeri Pakuhaji III, Pakualam Kec. Pakuhaji, Kab. Tangerang, Banten minta pada Bupati Tangerang agar kepala sekolah di berhentikan dari kepala sekolah, sabtu (25/02).

Karena tidak bisa memberika kepada anak nyaman di sekolah, kalau musin hujan anak-anak kami bermain air didepan sekolah.

Pulang-pulang kerumah pada blok sapatunya, dan bajunya pada kotor.
Kecerobohan lagi, bukan bangun saluran air, ini malah bangun panggung dengan modal puluhan juga.

“Coba Bupati Tangerang lihat sekolah kami, banjir, dan bahkan pihak Kepala SDN Pakuhaji III belum ada solusi untuk mengiringi air depan sekolah”, kata Jujun Haryati orang tua murid, Sabtu (25/02)

Bahkan pihak sekolah sendiri tidak ada upaya melakukan banjir di halaman sekolah.

Ada sekitar 320 orang siswa SDN Pakuhaji III, saat pulang sepatunya di buka, dan ceker karena banjir depan sekolah, apa lagi habis hujan dan menguyur halaman sekolah, banjir.

Pihak orang tua murid mengeluh terhadap pihak kepala sekolah yang kurang tanggap tentang banjir di halaman sekolah.

Bila Hujan air di halaman sekolah 20 cm hingga 50 cm, bisa anaknya bisa gatal karena air yang tergenang, mereka anak yang melewati.

SDN Pakuhaji III Pakualam air sampai 30 cm, dan bak kolom renang depan sekolah.

“Kami kalau musin hujan kuwatir, terkadang anak kami tidak boleh sekolah, takut main air didepan halaman sekolah”, katanya Sumin (34).

Menurut Sumin, Apakah tidak ada upaya melakukan terobosan biar air tidak menampung di halaman sekolah?.

“Kewatiran kami terus membayangi anak kami, bahwa pihak sekolah tidak melakukan tindakan, prepentip”, ujarnya Drs. Dadang, S.Pd seorang guru di swasta.

Menurut Dadang, memberikan solusi, bahwa air tergenang itu bisa melakukan buat saluran dan bisa menjebloskan agar air tidak menampung di sekolah”, katanya.

Saat mau kompirmasi pada pihak sekolah tidak ada di tempat. “Karena bapak sekolah datang agak siang pak”, katanya penjaga.

henri / post

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses