google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Judi juga banyak sekali efeknya, baik cara berpikir, emosional dan mengahalalkan cara dan sudah tidak dapat berbuat baik.

Jakarta, postangerang.com

Judi apa-pun bentuknya, yang taruhan dan kalah menang dengan tukar menukar dengan menarik itu sudah di sebut judi, minggu (10/09).

Karena orang yang sudah berjudi, itu termasuk orang sudah berkelainan dalam berpikir.

Judi juga banyak sekali efeknya, baik cara berpikir, emosional dan mengahalalkan cara dan sudah tidak dapat berbuat baik.

Ustad dan Dokter ini juga sangat berkalian dalam berpikir. Menurut Ust. H. Jajang Hendrawan, S.Pd.I, M.Pd, bahwa judi itu sangat merugikan orang lain.

“Jelas, oarang judi itu akan membuat tidak norman, ia sudah temasuk kesenangan, dan juga bisa membuat fatal”, katanya

Karena kata ustad, hal ini juga berbentuk judi sangat di larang agama mana-pun karena bisa memiskinkan baik diri sendiri dan maupun orang lain.

Menurut Informasi, bahwa penyebab Penjudi tak Bisa Hentikan Keinginan Berjudi

Organ otak memiliki reward system yang memudahkan orang merasa nyaman saat berjudi.

Penyebab seorang penjudi tak bisa menghentikan keinginan berjudi adalah karena terjadi disregulasi di bagian otak. 

Bagian otak yang terdampak adalah ventromedial prefrontal cortex (vmPFC) dan orbitofrontal cortex (OFC).

Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa lulusan Universitas Indonesia dr Adhi Wibowo Nurhidayat, SpKJ(K), MPH, dalam sebuah seminar kesehatan jiwa pada Kamis (8/9/2023). 

VmPFC terlibat dalam berbagai fungsi sosial, kognitif, dan afektif, sementara OFC bertanggung jawab dalam proses kognitif pengambilan keputusan.

Sehingga dampaknya bukan hanya seseorang tidak bisa menghentikan impuls berjudi tetapi juga mengalami masalah dalam fungsi kognitif lainnnya.

henry / postang

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses