Tangerang, postangerang.com
DIduga pihak Bawaslu menluangkan waktunya membagikan hasil dari anggaran dengan terbuka.
Seharusnya membagikan tak pantas di lapangan, setidaknya di kantor atau tempat tertutup.
“Kami minta pada puhak aparat kepolisian yang di bagikan uang di depan halaman agar di periksa”, katanya Sdn wartawan senior di tigaraksa.
Menurut Sdn, Bawaslu kabupaten tangerang Bagi bagi Duit di dalam Amplob bertempat di alun alun tiga raksa hari ini, jumat (24 / 11)
Guntur panitia menyebut pihaknya telah memberikan sejumlah uang ke oknum wartawan dan pembagian amplob yang berisi uang tersebut.
Membagikan sebanyak 10 amplod kata guntur Dia juga mrngatakan membagikan ke panwaslu dan pkd yang datang dari berbagai kecamatan Se-kabupaten Tangerang.
Pembangian amplod tersebut di hadapan awak media di alun alun tiga raksa.
Ada apa Bawaslu membagikan amplod berisi uang di hadapan publik hal ini menjadi perhatian publik dan juga warga tigaraksa.
Diduga bahkan warga tersebut meminta ke awak media amplod dan nasi kotak tersebut, percuma kamu disini ungkapnya
Sebut saja namanya reni mengatakan ko bawaslu bagi bagi amplod berisi uang di alun alun boleh donk kita di bagi nih ucapnya.
Tak hanya itu dirinya juga meminta nasi tersebut kepada panitia tetapi tidak ada respon bahkan tidak mengasih nasi tersebut, awak media hanya katakan saya tidak ada urusan.
Di tempat yang sama Febi panitia acara membenarkan bahwa dirinya membagikan sejumlah uang kepada oknum wartawan.
Hal ini di utarakan oleh Febi ke awak media dan sejumlah anggota bawaslu, panwaslu, serta pkd yang hadir mendapat amplod yang berisi uang kata Febi.
Sebagai pengawas pemilu hal yang kurang pantas yang di lakukan oleh panitia deklarasi pengawas pemilu tersebut.
Ia mengimbau bawaslu pusat agar dapat mempertimbangkan kinerja bawaslu kabupaten tangerang dan dapat melakukan teguran baik secara hukum maupun aturan yang telah di buat oleh bawaslu sebagai mana layaknya pemilu yang adil jujur dan dinamis.
Pinter / postang
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ditarget Rp 1,1 triliun, terealisasi sebesar Rp 1,6 triliun.
Warga setempat melaporkan ke Pusdalops bahwa terjadi kebakaran di PT Global Persada.
Setan apa yang masuk ke otak anak remaja, tegahnya ayah dan ibu ditusuk dengan pisau.
Alm. Ulil Suryanto Naik pangkat, AKP. Dadang Iskandar masuk tahanan dan bos tambang Ilegal diduga kabur.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho tegaskan kondisi anak, korban dari kecelakaan truk tanah.
No Responses