
Depok, postangerang.com
Imam Budi Hartono Wakil Walikota Depok mengatakan bahwa ia tidak senang di bikinkan oleh seorang jurnalis untuk tidak di tayangkan di youtube.
“Akhir saya di ramai di bicarakan melalui medsos”, katanya Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono
Menurut Imam, bahwa ia mengaku diolok-olok atau di-bully warganet akibat mengajak warganya untuk membuat video ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Kami berharap pada natizen agar tida di olok-olok, bahwa ia adalah seorang Wakil Kepala Daerah Kota Depok, tak sepantasnya ia mengolok-olok”, katanya
Imam menuding, bullying itu berawal dari media massa yang menarasikan berita untuk maksud tertentu atau framing melalui keterangan seseorang, tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepadanya.
“Itu berlatar belakang dari situ (dari ajakan bikin video). Ini di media secara umum mem-bullying dari seseorang, kemudian di-frame seperti itu,” kata Imam saat dijumpai di Balai Kota Depok, Rabu (21/12/2022).
Oleh karena itu, Imam meminta media massa untuk memperbaiki beritanya, terutama dalam penggunaan judul pemberitaan.di kutip kompas.com
Terlebih, ia menghawatirkan posisinya sebagai orang nomor dua di Kota Depok.
“Saya minta media kalau bikin judul yang bagus, karena kami sebagai pemimpin dicontoh oleh masyarakat,” ujar Imam.
“Ini yang saya minta, supaya orang tidak mengatakan sesuatu yang belum tentu terjadi oleh orang tersebut,” tambahnya.
Adapun bullying yang dialami Imam itu diketahuinya dari unggahan di media sosial hingga percakapan melalui siaran radio.
“Ini saya dapat banyak banget bahwa saya di-bullying dengan berbagai cuitan Twitter, IG (Instagram) obrolan secara langsung melalui media radio,” ujar Imam.
ima / deni / post
Related Posts
Semoga dengan tersampaikan nya laporan kegiatan ini dapat menggugah hati berbagai pihak.
ANNIVERSARY Ke 6 GRP PERKUAT JURNALIS CERDAS DAN BERMARTABAT BERLANGSUNG SUKSES DAN MERIAH.
Program merupakan langkah konkrit yang dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan.
Pledoi Kuasa Hukum Suparman Harsono, Jaksa Penutut Umum Kota Tangerang Tak Miliki Legalitas Penuntutan.
Keberadaan warung ini kebanyakan berdiri diatas saluran drainase yang berimbas banjir di sekitar pergudangan.
No Responses