google.com, pub-2901016173143435, DIRECT, f08c47fec0942fa0

PWI-LS Tangerang Raya Gelar Raker di Gedung Bersama Keagamaan Kec Kosambi.

Tangerang, Postangerang.com

Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Tangerang Raya Masa Khidmat 2024-2029 menggelar rapat kerja (Raker) di Gedung Bersama Keagamaan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/9/2024).

Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Mars PWI- LS. Acara dihadiri.

KH. Didin Hafidhuddin, KH. Zaki Mubarak, KH Abdul Kohar, KH Saiful Bahri, KH. Nur Efendi Ar-Rasyid, Ustadz Syariefudin Zuhri para peserta se-Tangerang Raya dan tamu undangan.

Kesepuhan PWI-LS Tangerang Raya KH. Zaki Mubarak mengucapkan terimakasih serta memohon maaf jika ada kekurangan baik dari segi jamuan, seumpama salam kenal yang kurang sopan agar di maafkan.

Namun, yang terpenting dalam perjuangan tidak pernah gentar.

“Saya atas nama kasepuhan PWI-LS Tangerang Raya, dan juga selaku tuan rumah di Kecamatan Kosambi beserta para panitia yang ada di sini, memohon maaf yang sebesar besarnya atas segala kekurangan,” ucapnya.

Sementara, Ketua PWI-LS Tangerang Raya KH. Nur Efendi Ar-Rasyid dalam sambutannya menjelaskan PWI-LS di dirikan sebagai ikhtiar kolektif para ulama atas perjuangan Walisongo untuk menjawab keprihatinan bangsa.

Keprihatinan yang di maksud, banyak tersiar di media bahwa akhir akhir ini Indonesia sedang tidak baik baik saja, terutama dalam hal Kesatuan dan Persatuan Bangsa.

“Akhir akhir ini, ada pihak yang ingin berupaya melakukan rongrongan kepada dasar negara kita yaitu Pancasila.

Ada pihak pihak yang ingin mengganti dasar negara kita menjadi sistim yang lain yang belum tentu cocok untuk diterapkan di negeri kita,” ujarnya.

Keprihatinan selanjutnya, adanya pihak pihak yang ingin memecah belah Kesatuan, Persatuan dan agama.

Maka dari itu, para ulama para zuriat Walisongo mengangkat dan membentuk PWI-LS sebagai rumah perjuangan.

Untuk menyelamatkan umat dari upaya pihak pihak yang dianggap punya otoritas keamanan yang bisa menyirap serta menggelapkan pemikiran.

“Ada pihak pihak yang paling suci yang menganggap mereka warga kelas satu di negeri ini, kita sebagai warga pribumi dianggap sebagai warga kelas dua.

Dasar dasar itulah, yang mengilhami para ulama, para kesepuhan dan para zuriat Walisongo mendirikan PWI-LS , untuk menyelamatkan keadaan bangsa dan agama di akhir akhir ini,” tutupnya.

( Asep red ).

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses